Hidangan

DIM
2 min readApr 28, 2024

--

Still life: Excess (Albert Angker: 1896)

content warnings: dead dove: do not eat, cannibalism as a metaphor, blasphemy, implied sexual contents, mention of blood and flesh.

Ditulis untuk diikutsertakan dalam proyek SEPULUH HARI PERJAMUAN.

Katanya — kehidupan dimulai saat kita menyantap makanan yang tersaji di meja dapur. Kali ini meja dapur jadi piring yang mewadahi kamu berbaring menghadap langit-langit rumah. Aku ini seorang pendosa; kamulah yang aku agungkan sekaligus kujadikan jamuan. Jamuan nikmat yang tak ada tandingannya bak hidangan yang tersaji di surga. Satu-satunya jamuan yang kujadikan pedoman iman dan modal bertahan.

Malam ini kamulah biang keladi atas keserakahan yang tak terbendung lagi. Aku pemilik sajian di meja dapurku; hanya aku yang berhak melahap hidanganku. Mencumbumu tidaklah cukup, sayangku. Aku kelewat lapar, liurku menetes ketika aku bayangkan nikmatnya menggerogoti daging dan tulangmu. Jantungmu memompa darah yang menjadi pelepas dahagaku. Dosamu meluruh tiap kali bulir keringatmu jatuh.

Sayang, biarkan aku jadi pendosa ulung yang piawai mengantarmu sampai ke ujung. Jangan takut, bibir dan tanganku sangatlah apik, lihai membuatmu terengah bak jalur napasmu habis dicekik. Izinkan aku jadi manusia yang rakus mengendus lehermu yang mulus. Bolehkan aku menjamah kulitmu dengan tamak hingga kamu teriak dan terisak. Biarkan aku menghaturkan sembahku dengan mengoyak ragamu.

--

--

DIM
DIM

No responses yet